Pesawaran, Lensajurnalis.com - Pemerintah Daerah Kabupaten Pesawaran menegaskan bahwa pembayaran Siltap (Salaries and Allowances for Village Apparatus) untuk tahun 2021 hingga 2024 telah selesai dibayarkan 100 persen.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Pesawaran, Nur Asikin, menjelaskan bahwa pada tahun 2021 terjadi keterlambatan pembayaran Siltap selama dua bulan akibat pandemi Covid-19. Namun, pembayaran tersebut telah dilakukan pada tahun 2022.
"Pembayaran Siltap untuk tahun 2025 juga sudah dibayarkan hingga bulan Februari," ungkap Nur Asikin melalui sambungan telepon, Jumat, 4 April 2025. Ia menambahkan bahwa untuk tahun 2025, Pemerintah Kabupaten Pesawaran telah menganggarkan pembayaran Siltap hingga bulan Desember 2025, sehingga tidak ada lagi keterlambatan dalam pembayaran tersebut.
Nur Asikin juga menjelaskan bahwa setelah libur Lebaran, pihaknya akan berupaya agar pembayaran Siltap dapat dilakukan secara rutin setiap bulan.
Sementara itu, Sekretaris BPKAD Kabupaten Pesawaran, Iswanto, membantah isu yang beredar mengenai tidak dibayarnya Honorarium Honorer Daerah (Honda) selama enam bulan. Ia menegaskan bahwa pembayaran honor tersebut tidak pernah tertunda dan selalu dilakukan tepat waktu. Bahkan, pada tahun 2025, selain honor bulanan, Pemerintah Kabupaten Pesawaran juga memberikan Tunjangan Hari Raya (THR) bagi 2.423 tenaga honorer.
Terkait dengan pembayaran Alokasi Dana Desa (ADD) untuk kebutuhan bulan November dan Desember 2024, Iswanto menyatakan bahwa pada bulan Januari 2025, Pemerintah Daerah Kabupaten Pesawaran telah membayar ADD kepada 148 desa. Selain itu, ADD untuk bulan Januari-Februari 2025 juga telah dibayarkan pada bulan Maret 2025.
Sebelumnya, beredar video pidato Mualim Taher di media sosial Facebook dan pesan WhatsApp, yang disampaikan pada acara silaturahmi di rumah salah satu warga di Desa Padangratu, Kecamatan Gedongtataan, pada Rabu, 2 April 2025. Dalam pidatonya, Mualim Taher menyatakan bahwa honor aparatur desa di Kabupaten Pesawaran tahun 2021 belum dibayarkan. Ia juga menyampaikan keluhan terkait tidak dibayarnya honor daerah (Honda) selama enam bulan, sehingga honorer tidak dapat membeli daging atau ketupat untuk Lebaran.
(Yani)
.jpg)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar